Kegiatan P3-TGAI 2018 Di Sumenep KMB Terkesan Lari Dari Kejaran Wartawan
Berita Korupsi
Sumenep, Cakrabuana News : Menyelenggarakan kegiatan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) TA. 2018 diwilayah Kabupaten Sumenep. Program Presiden Joko Widodo tersebut dalam rangka untuk mendorong kedaulatan pangan dan peningkatan kemampuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
Selain itu juga, program ini merupakan upayah pemerintah untuk melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat petani melalui perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif. Program padat karya ini merupakan arahan langsung Presiden Joko Widodo kepada kementrian lembaga.
Salah satu bagian proses pemberdayaan adalah dengan melibatkan masyarakat sebagian pelaksanaan kegiatan. Hal ini seperti yang dilakukan pada kegiatan Konsultan Manajemen Balai (KMB) dan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) sebagai tugas dan tanggung jawab serta tehnis dilapangan teroterial sumenep.
Dalam kegiatan tersebut, KMB dan TPM P3-TGAI 2018 wilayah sumenep tidak profisional dalam menguasai bidang pengelolaan sumber daya air. Permasalahan kegiatan P3-TGAI 2018, dicontohkan pada HIPPA Sumber Rejeki Desa Jaba'an Kecamatan Manding atas temuan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur adanya kekurangan volume.
Kepala Desa Jaba'an Kecamatan Manding tidak menjawab Surat konfirmasi dari Tim Pemburu Fakta 01 Juni 2019 dan di soal validasi HIPPA Sumber Rejeki dan siapa TPM nya juga tidak menjawab dan juga.
Terkesan lari dari kejaran wartawan dan LSM, Konsultan Manajemen Balai P3-TGAI Wilayah Sumenep, Sugiarto (Antok), di Call beberapa kali tidak diangkat di SMS juga tidak ada jawaban hingga berita ini di turunkan.
Menanggapi hal ini, Tim Pemburu Fakta konsisten investigasi pada HIPPA lainnya seperti HIPPA Mekar Sari, Sumber Pakis, Prisai Muda, Jaya Samudra, Barokah dan HIPPA Pahlawan Mudah yang terealisasi pada tahun 2018 lalu di wilayah sumenep.
Selanjutnya Tim Pemburu Fakta akan bersurat audiensi kepada Kepala Balai BBWS Brantas, TP4D, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur dan KMB 2018 serta KMB 2019 wilayah sumenep, beberapa hal materi temuan dilapangan seperti mamfaatnya dan lain - lain.
Mengingatkan bahwa KMB dan TPM kegiatan P3-TGAI merupakan program yang di peruntukan kepada kelompok petani pemakai air, untuk itu perlukiranya agar pengelolaan di harapkan dapat dimaksimalkan oleh para kelompok tani, serta menghindari praktek pungutan liar.
Reporter Liputan :
Ridhawi
Sumenep, Cakrabuana News : Menyelenggarakan kegiatan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) TA. 2018 diwilayah Kabupaten Sumenep. Program Presiden Joko Widodo tersebut dalam rangka untuk mendorong kedaulatan pangan dan peningkatan kemampuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
Selain itu juga, program ini merupakan upayah pemerintah untuk melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat petani melalui perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif. Program padat karya ini merupakan arahan langsung Presiden Joko Widodo kepada kementrian lembaga.
Salah satu bagian proses pemberdayaan adalah dengan melibatkan masyarakat sebagian pelaksanaan kegiatan. Hal ini seperti yang dilakukan pada kegiatan Konsultan Manajemen Balai (KMB) dan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) sebagai tugas dan tanggung jawab serta tehnis dilapangan teroterial sumenep.
Dalam kegiatan tersebut, KMB dan TPM P3-TGAI 2018 wilayah sumenep tidak profisional dalam menguasai bidang pengelolaan sumber daya air. Permasalahan kegiatan P3-TGAI 2018, dicontohkan pada HIPPA Sumber Rejeki Desa Jaba'an Kecamatan Manding atas temuan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur adanya kekurangan volume.
Kepala Desa Jaba'an Kecamatan Manding tidak menjawab Surat konfirmasi dari Tim Pemburu Fakta 01 Juni 2019 dan di soal validasi HIPPA Sumber Rejeki dan siapa TPM nya juga tidak menjawab dan juga.
Terkesan lari dari kejaran wartawan dan LSM, Konsultan Manajemen Balai P3-TGAI Wilayah Sumenep, Sugiarto (Antok), di Call beberapa kali tidak diangkat di SMS juga tidak ada jawaban hingga berita ini di turunkan.
Menanggapi hal ini, Tim Pemburu Fakta konsisten investigasi pada HIPPA lainnya seperti HIPPA Mekar Sari, Sumber Pakis, Prisai Muda, Jaya Samudra, Barokah dan HIPPA Pahlawan Mudah yang terealisasi pada tahun 2018 lalu di wilayah sumenep.
Selanjutnya Tim Pemburu Fakta akan bersurat audiensi kepada Kepala Balai BBWS Brantas, TP4D, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur dan KMB 2018 serta KMB 2019 wilayah sumenep, beberapa hal materi temuan dilapangan seperti mamfaatnya dan lain - lain.
Mengingatkan bahwa KMB dan TPM kegiatan P3-TGAI merupakan program yang di peruntukan kepada kelompok petani pemakai air, untuk itu perlukiranya agar pengelolaan di harapkan dapat dimaksimalkan oleh para kelompok tani, serta menghindari praktek pungutan liar.
Reporter Liputan :
Ridhawi
Comments
Post a Comment