Aroma Korupsi Team V Investigasi DPH Alsintan APBN 2015 Guncang Sumenep
Berita Korupsi
Sumenep,Cakrabuana News - Pertanian adalah sektor yang harus dijaga ketat karena menyankut produksi pangan dan hajat hidup orang banyak, oleh karena itu segala penyimpangan di sektor ini harus ditindak lanjuti dengan cepat dan serius adanya aroma korupsi.
Jelas apa yang disampaikan oleh ketua kelompok LA dan ketua kelompok wanita tani KB, sabtu 23 Maret 2019 "Benar mas bantuan alsintan tahun 2015 lalu saya ditarik pungutan dua juta limaratus melalui PPL Mr I", Ucap ketua kelompok LA.
Ketua kelompok wanita KB juga menegaskan "Mas bersyukur saya sekarang diingatkan sampean kalau tahun 2015 lalu, saya mau ambil bantuan alsintan jenis barang pompa air, saya diminta uang, seingat saya waktu itu saya bayar satu juta lebih", Ucap Miss Y dikediamannya.
Menaggapi hal ini Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep, Agus Suprayogi kepada Team V Rabu 20 Maret 2019 "Kalau masalah mikanisme dan tata caranya bagi penerima hibah alsintan saya tidak paham, lagian tahun 2015 saya belum disini, lebih jelasnya ke Pak Arif yang membidangi, namun Pak Arif sedang tugas keluar kota", Ucap Pak Agus diruang kerjanya.
Guncang Sumenep hanya bisa dinanti, Team V mengharap BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur untuk audit adanya dugaan kuat ada oknum - oknum yang mencari keuntungan pribadi dengan cara yang tidak terpuji di sektor pertanian yang merupakan sektor terpenting untuk produksi dan menciptakan kedaulatan pangan.
Reporter Liputan :
Ridhawi
Sumenep,Cakrabuana News - Pertanian adalah sektor yang harus dijaga ketat karena menyankut produksi pangan dan hajat hidup orang banyak, oleh karena itu segala penyimpangan di sektor ini harus ditindak lanjuti dengan cepat dan serius adanya aroma korupsi.
Pasalnya, Team V investigasi kepada Daftar Penerima Hibah (DPH) Poktan, Gapoktan dan UPJA Bantuan Alsintan APBN TA.2015 melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DPTHP) Kabupaten Sumenep.
Diketahui, Hasil investigasi Team V telah terjadi dugaan praktek pungutan liar (pungli) menerpa Dinas Pertanian Sumenep, bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dari APBN-P TA.2015 yang selama bertahun - tahun mengalir ke Kabupaten Sumenep diduga kuat diwarnai pungutan liar, tidak berada dalam pengawasan kelompok serta dialih fungsikan oleh penerima hibah bantuan alsintan tersebut.
Jelas apa yang disampaikan oleh ketua kelompok LA dan ketua kelompok wanita tani KB, sabtu 23 Maret 2019 "Benar mas bantuan alsintan tahun 2015 lalu saya ditarik pungutan dua juta limaratus melalui PPL Mr I", Ucap ketua kelompok LA.
Ketua kelompok wanita KB juga menegaskan "Mas bersyukur saya sekarang diingatkan sampean kalau tahun 2015 lalu, saya mau ambil bantuan alsintan jenis barang pompa air, saya diminta uang, seingat saya waktu itu saya bayar satu juta lebih", Ucap Miss Y dikediamannya.
Menaggapi hal ini Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep, Agus Suprayogi kepada Team V Rabu 20 Maret 2019 "Kalau masalah mikanisme dan tata caranya bagi penerima hibah alsintan saya tidak paham, lagian tahun 2015 saya belum disini, lebih jelasnya ke Pak Arif yang membidangi, namun Pak Arif sedang tugas keluar kota", Ucap Pak Agus diruang kerjanya.
Guncang Sumenep hanya bisa dinanti, Team V mengharap BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur untuk audit adanya dugaan kuat ada oknum - oknum yang mencari keuntungan pribadi dengan cara yang tidak terpuji di sektor pertanian yang merupakan sektor terpenting untuk produksi dan menciptakan kedaulatan pangan.
Reporter Liputan :
Ridhawi
Comments
Post a Comment