KM DBS II Sumenep Akan Dilelang Diduga Bermasalah, Hasil Pemeriksaan BPK RI
Berita Korupsi
Sumenep, CakraBuana : Kapal Motor DBS l dan DBS ll yang dikelolah oleh PT Sumekar, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Sumenep, malang nasibnya Kapal Motor DBS ll jadi sampah busuk di masyarakat, tak bermamfaat dan terus makan anggaran.
Diketahui oleh AZ, Anggota Komisi Ill DPRD Sumenep Kamis (7 Maret 2019) mengungkapkan dalam Media Online "Sampai sekarang masih ada biaya perawatannya, setiap pembahasan di komisi itu selalu dilaporkan, jadi sampai sekarang masih ada anggaran biaya pemeliharaan untuk barang yang tidak bisa difungsikan sama sekali", Ungkapnya AZ.
Direktur Pelaksana PT Sumekar, Akhmad Zainal Arifin menegaskan kepada kami Selasa (10 April 2019) diruang kerjanya "Memang merencanakan menjual kapal DBS ll yang rusak parah, hanya saja pihaknya akan melakukan appraisal sebagai penaksiran", Jelasnya Bang Zainal.
Ditempat yang sama Bang Zainal juga menyampaikan "Saya tidak tahu dan tidak jelas mas dokumen kapal DBS ll tersebut ada dimana sekarang", Pungkasnya Bang Zainal.
Menanggapi hal ini, Tim V Pemburu Fakta, imbauan Kapal Motor DBS l dan DBS ll jangan sampai terjual sebelum ada kejelasan kepada masyarakat sumenep terjadinya polemik ditengah - tengah masyarakat, pasalnya seluruh dokumen pengadaan kapal kapal feri KM DBS l dan KM DBS ll baik yang asli maupun salinannya saat ini berada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur sesuai Berita Acara Penggeledahan, jadi kapal tersebut belum jelas statusnya Bang.
Analisa kami, Secara fisik KM DBS I dan DBS II sudah tidak beradah dalam pengelolaan PT Sumekar, sesuai hasil pengamatan fisik Tim Pemeriksa BPK RI hari kamis tanggal 28 April 2011.
Reporter Liputan :
Ridhawi
Sumenep, CakraBuana : Kapal Motor DBS l dan DBS ll yang dikelolah oleh PT Sumekar, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Sumenep, malang nasibnya Kapal Motor DBS ll jadi sampah busuk di masyarakat, tak bermamfaat dan terus makan anggaran.
Diketahui oleh AZ, Anggota Komisi Ill DPRD Sumenep Kamis (7 Maret 2019) mengungkapkan dalam Media Online "Sampai sekarang masih ada biaya perawatannya, setiap pembahasan di komisi itu selalu dilaporkan, jadi sampai sekarang masih ada anggaran biaya pemeliharaan untuk barang yang tidak bisa difungsikan sama sekali", Ungkapnya AZ.
Direktur Pelaksana PT Sumekar, Akhmad Zainal Arifin menegaskan kepada kami Selasa (10 April 2019) diruang kerjanya "Memang merencanakan menjual kapal DBS ll yang rusak parah, hanya saja pihaknya akan melakukan appraisal sebagai penaksiran", Jelasnya Bang Zainal.
Ditempat yang sama Bang Zainal juga menyampaikan "Saya tidak tahu dan tidak jelas mas dokumen kapal DBS ll tersebut ada dimana sekarang", Pungkasnya Bang Zainal.
Menanggapi hal ini, Tim V Pemburu Fakta, imbauan Kapal Motor DBS l dan DBS ll jangan sampai terjual sebelum ada kejelasan kepada masyarakat sumenep terjadinya polemik ditengah - tengah masyarakat, pasalnya seluruh dokumen pengadaan kapal kapal feri KM DBS l dan KM DBS ll baik yang asli maupun salinannya saat ini berada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur sesuai Berita Acara Penggeledahan, jadi kapal tersebut belum jelas statusnya Bang.
Analisa kami, Secara fisik KM DBS I dan DBS II sudah tidak beradah dalam pengelolaan PT Sumekar, sesuai hasil pengamatan fisik Tim Pemeriksa BPK RI hari kamis tanggal 28 April 2011.
Reporter Liputan :
Ridhawi
Lanjutkan,,,,kalau bisa masukkan ke sell.
ReplyDeleteKami akan kawal terus sampai terungkap karena kasus ini mandek di kajati
ReplyDeleteKalau engga mempan di kajati,langsung aja di layangkan surat kepusat,MA,KPK,sekalian aja layangkan surat dan data datanya mas,supaya pada jera.haaaa
ReplyDeleteKalau engga mempan di kajati,langsung aja di layangkan surat kepusat,MA,KPK,sekalian aja layangkan surat dan data datanya mas,supaya pada jera.haaaa
ReplyDeleteSi botak ngapain tuh tangannya,kaya dukun aja,haaa
ReplyDelete