Gedung Islamic Centre Sumenep Terkesan Tak Berkualitas
Berita Korupsi
Sumenep, Cakrabuana News : Gedung Islamic Sentre Sumenep yang terletak di Jalan Raya Lenteng Kecamatan Batuan Kabupaten Sumenep, dibangun pada tahun 2012, dananya bersumber dari APBN tidak jelas berapa besarnya dalam bentuk bansos dan diduga tanah yang ditempati Islamic Centre diperoleh saat turunnya anggaran.
Pelaksana pembangunan Islamic Centre, yaitu Kemenag Sumenep dan Kemenag menunjuk Yayasan Bindara Saot sebagai Kuasa Pengguna Anggaran, terwujutla dilaksanakan pekerjaan oleh yayasan swasta, dengan muncul nama Islamic Centre Bindara Saod yang diresmikan oleh pemerintah setempat pada 2017 tahun lalu. Selebihnya dari anggaran APBN itu merupakan bantuan dan sumbangan dari masyarakat.
Ketua Yayasan Bindara Saot adalah Moh. Saleh mantan Sekda Sumenep, gedung Islamic Sentre Bindara Saod yang dibangun dengan luas 41m x 40m itu terkesan tak mamfaat atau tak berkualitas dan tidak difasilitasi oleh sarana dan prasarana yang di gadang - gadang oleh mantan Sekda, adanya perpustakaan berbasis tehnologi informatika yang sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di mesir.
Saat di konfirmasi oleh Tim Pemburu Fakta Selasa 18 Juni 2019, Ketua Yayasan Bindara Saod, Moh. Saleh, mengalihkan ke seketarisnya hak jawab konfirmasi "Jangan disini tempatnya kalau mau konfirmasi", ucap Saleh di kediamannya.
Seketaris Islamic Center Bindara Saod, Januwar, menyampaikan kepada Tim "Saya tidak tahu, saya cuma mengelolah dalam bentuk yayasan, kalau hal - hal itu saya tidak tahu, mohon maaf kalau saya menyampaikan dalam keadaan tidak tahu", tegasnya Junuwar.
Tim Pemburu Fakta konsisten dan tegas, adanya hal diatas tersebut, akan bersurat konfirmasi kepada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Beberapa hal materi konfirmasi yang menduga diantaranya, mangkraknya pembangunan dan perolehan aset bidang tanah serta mikanisme, dan prosudur peralihan pembangunan gedung serta nilai angarannya pembangunan gedung.
Reporter Liputan :
Ridhawi
Sumenep, Cakrabuana News : Gedung Islamic Sentre Sumenep yang terletak di Jalan Raya Lenteng Kecamatan Batuan Kabupaten Sumenep, dibangun pada tahun 2012, dananya bersumber dari APBN tidak jelas berapa besarnya dalam bentuk bansos dan diduga tanah yang ditempati Islamic Centre diperoleh saat turunnya anggaran.
Pelaksana pembangunan Islamic Centre, yaitu Kemenag Sumenep dan Kemenag menunjuk Yayasan Bindara Saot sebagai Kuasa Pengguna Anggaran, terwujutla dilaksanakan pekerjaan oleh yayasan swasta, dengan muncul nama Islamic Centre Bindara Saod yang diresmikan oleh pemerintah setempat pada 2017 tahun lalu. Selebihnya dari anggaran APBN itu merupakan bantuan dan sumbangan dari masyarakat.
Ketua Yayasan Bindara Saot adalah Moh. Saleh mantan Sekda Sumenep, gedung Islamic Sentre Bindara Saod yang dibangun dengan luas 41m x 40m itu terkesan tak mamfaat atau tak berkualitas dan tidak difasilitasi oleh sarana dan prasarana yang di gadang - gadang oleh mantan Sekda, adanya perpustakaan berbasis tehnologi informatika yang sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di mesir.
Saat di konfirmasi oleh Tim Pemburu Fakta Selasa 18 Juni 2019, Ketua Yayasan Bindara Saod, Moh. Saleh, mengalihkan ke seketarisnya hak jawab konfirmasi "Jangan disini tempatnya kalau mau konfirmasi", ucap Saleh di kediamannya.
Seketaris Islamic Center Bindara Saod, Januwar, menyampaikan kepada Tim "Saya tidak tahu, saya cuma mengelolah dalam bentuk yayasan, kalau hal - hal itu saya tidak tahu, mohon maaf kalau saya menyampaikan dalam keadaan tidak tahu", tegasnya Junuwar.
Tim Pemburu Fakta konsisten dan tegas, adanya hal diatas tersebut, akan bersurat konfirmasi kepada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Beberapa hal materi konfirmasi yang menduga diantaranya, mangkraknya pembangunan dan perolehan aset bidang tanah serta mikanisme, dan prosudur peralihan pembangunan gedung serta nilai angarannya pembangunan gedung.
Reporter Liputan :
Ridhawi
Comments
Post a Comment