PDAM Purwakarta Berupaya Maksimalkan Perbaikan Pelayanan Eksisting

Berita Peristiwa

Purwakarta,Cakrabuana News :

Pasca musim kemarau yang terjadi selama 6 bulan di sepanjang tahun 2019, beberapa debit sumber air yang dikelola /dipelihara oleh PDAM Gapura Tirta Rahayu Kabupaten Purwakarta mengalami penurunan yang drastis.

Namun, Dengan surutnya semua sumber air  tersebut membuat pelayanan air yang ada menjadi terganggu, terutama pelanggan pdam pada lokasi terjauh dari lokasi penampungan air bersih ( reservoir air bersih ) juga pada elevasi tinggi.

Selain itu, dengan kondisi  agar pelayanan air dapat maksimal kepada masyarakat Purwakarta.dan Berupaya Maksimalkan Perbaikan Pelayanan Eksisting

Pasalnya, PDAM Gapura Tirta Rahayu Kabupaten Purwakarta melakukan rekayasa pendistibusian air dan pengaturan valve pada lokasi valve yang bisa secara teknis diatur ( karena tidak semua valve bisa di seting ) yaitu dengan buka tutup valve secara bergantian dengan waktu dan zona tertentu guna memenuhi kebutuhan  air bersih ke konsumen.



Hal tersebut,dimulainya musim penghujan dibulan Desember 2019 ini tidak secara langsung ketersediaan sumber air baku dalam waktu singkat menjadi normal kembali.

Namun,diperlukan  beberapa bulan air hujan tersebut untuk menyerap ke dalam tanah sekitar catchment area sampai dengan air keluar dari lubang keluar mata air tersebut.

Selain itu, agar level air di waduk Jatilhur kembali normal tidak bisa mengandalkan hujan besar di Purwakarta, karena waduk jatiluhur karena sumber air utamanya dari aliran sungai Citarum yang sumber air dari Dulu nya ada di kabupaten Bandung.

Sehingga tidak langsung menambah debit waduk jatiluhur tapi tertahan dulu ditampung di 2 ( dua ) waduk yaitu :

1. Waduk Saguling
2. Waduk Cirata

Selain Ketinggian air /  level air Waduk Jatiluhur dalam keadaan normal pada ketinggian.Namun, muka air normal maksimum adalah 107 mdpl (meter diatas permukaan laut ) dan level minimum / ktitis ada di 87 mdpl.

Sedangkan level terendah yang terjadi pada musim kemarau tahun 2019 ini mencapai 85,3 mdpl, jadi penurunan permukaan air danau sebesar 21,7 meter.

Dengan sudah seringnya hujan di kota dan kabupaten bandung termasuk sepanjang aliran sungai Citarum , meskipun tidak langsung besar, secara perlahan tapi pasti .

Alhamdulillah secara bertahap permukaan air waduk Jatiluhur sampai dengan hari Jumat tanggal 17 Januari 2020 sudah naik di level 91,9 mdpl.

Hal tersebut, baru menambah permukaan air waduk jatiluhur  6,6 meter saja padahal turunnya 21,7 meter. Begitu juga dengan sumber mata air cigoong pada kondisi normal debit maksimum 60 ltr/dtk tetapi musim kemarau tahun ini hanya 18 ltr/ dtk, sampai dengan hari jumat tanggal 17 Januari 2020 baru naik jadi 47,6 ltr/dtk.



Begitupun mata air cilembangsari yang pada keadaan debit normal adalah 120 liter/detik dan pada musim kemarau tahun ini debit terendah adalah 80 liter/detik. Dan debit sampai dengan hari jumat tanggal 17 Januari 2020 baru naik menjadi 104,8 ltr/dtk.

Dadang Direktur PDAM Purwakarta mengatakan terhadap awak media,Sehingga informasi dan penjelasan itu semua yang menjadi penyebabnya.

Beliau, sekaligus menerangkan kenapa pelayanan air bersih dari PDAM belum normal padahal sudah sering hujan. Dengan mulai bertambahnya debit air tersebut.

Lanjutnya, sehingga PDAM awalnya berencana untuk berangsur tidak lagi melakukan penggiliran pengaliran air.

Selain itu, diawal  tahun 2020, terjadi Bencana Jebolnya Tanggul Irigasi Suplesi kamojing di Kelurahan Tegal Munjul Purwakarta yang dikelola PJT 2, yang membuat jaringan pipa air PDAM Purwakarta ikut terputus.

Hal ini, Akibatnya Pengaliran air ke wilayah Tegal Munjul, Munjul Jaya, Citalang ,Cimaung, Dian Anyar dan daerah sekitarnya di kecamatan Purwakarta mengalami gangguan.

Pasalnya,Penanganan darurat yang dilakukan oleh PDAM yang pertama adalah mengamankan  air yang terbuang dengan cara mengalihkan air dari mata air ke reservoir cihuni untuk  masuk ke wilayah pelayanan kota..

Selain itu,Langkah yang kedua yaitu : menutup pipa yang terputus supaya jalur ke daerah citalang bisa berfungsi kembali.

Selanjutnya dilakukan penyambungan pipa jalur citalang dengan jalur Cimaung - Dian anyar.

Hal ini,dari 2 jalur yang ada yang aktif saat ini hanya 1 jalur saja. Jalur ke dian anyar, cimaung dan sekitarnya sementara ikut dari pipa jalur citalang.

Namun,untuk mengembalikan pengaliran ke kondisi semula (membangun 2 jembatan pipa yang runtuh), diperlukan waktu dan proses.

Hingga saat ini dilakukan pematangan disain dan persiapan pelaksanaan pembangunan jembatan pipa.

Dalam Perbaikan Jembatan pipa disesuaikan pula dengan pekerjaan perbaikan gorong gorong dan tanggul irigasi yang dilakukan oleh pihak PJT II. Lokasi jembatan pipa yang akan dibangun perlu digeser dari posisi semula.

PDAM Purwakarta berupaya maksimal agar pelanggan tetap mendapatkan pasokan air. Selain upaya darurat tersebut.

Selain itu,kita juga menyediakan dan mendistribusikan air PDAM dalam tangki kepada para pelanggan secara kontinu.

Sehingga dari fakta yang ada tersebut,bisa disimpulkan bahwa Debit sumber air hingga saat ini  belum kembali ke debit normal pasca musim kemarau yang telah terjadi di waktu yang lalu.



Dadang Direktur PDAM purwakarta menjelaskan, Ditambah pula terjadinya bencana jebolnya tanggul yang mengakibatkan putusnya jaringan pipa PDAM, Selain itu membuat terhambatnya pengaliran pasokan air kepelanggan di daerah tersebut.

Sebagai informasi, saat ini PDAM Gapura Tirta Rahayu Kabupaten Purwakarta sedang membangun SPAM Baru Purwakarta yang bersumber dari Danau Ir. H. Djuanda Jatiluhur dengan debit sebesar 300 lt/dt. Pembangunan SPAM ini diupayakan dapat memenuhi kebutuhan akan pelayanan air bersih di kota purwakarta baik perbaikan kondisi pelayanan eksisting juga perluasan pelayanan.

Reporter Liputan :
Ridho/Team


IKLAN








Video





Comments

Post a Comment

Popular Posts