Kepulauan Riau Gerakan Mahasiswa Deklarasi Menolak Gerakan People Power
Berita Peristiwa
Batam,Cakrabuana News — Hal ini,Ketua Gema (Gerakan Mahasiswa) Kepri Tongku Apriel Hasibuan, dalam kegiatan menolak gerakan people power pada tanggal 22 Mei, 2019 dalam deklarasi bersama mahasiswa, bertempat di Hotel Planet, Minggu (19/5/19) malam.
Dalam deklarasi damai yang di lakukan oleh Gema sebelumnya kegiatan ini memberikan ta’jil di lampu merah depan Hotel Planet, kepada pengendara mobil dan sepeda motor. Selanjutnya buka puasa bersama pengurus bersama anggota Gema di Lestoran Hotel Planet lantai dasar dan di lanjutkan Shalat Maghrib berjamaah.
Deklarasi ini di lakukan jelas Apriel bertujuan untuk Indonesia damai, dalam hal ini ada sesuatu kegiatan yang di lakukan oleh masyarakat pada tanggal 22 Mei, yang akan datang untuk people power.
Kehadiran Gema disini untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak ikut dan berpartisipasi terhadap kegiatan tersebut di Karenakan ada kekhawatiran kita, (Gema) terjadinya perpecahan sesama agama, suku, budaya dan golongan.
Apa bila kawan – kawan untuk melakukan people power menurut Apriel kan sudah di lakukan 17 April, 2019 yang lalu, kalau di tanggal 22 Mei ini bukan tidak perlu jelas Apriel tetapi semua ini kita serahkan saja kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum) justru kehadiran Gema disini untuk mengajak seluruh mahasiswa, masyarakat untuk berpartisipasi menjaga kerukunan umat beragama, berbudaya, berbangsa dan kedamaian Indonesia.
Deklarasi damai ini di ikuti beberapa elemen di antaranya perwakilan – perwakilan dari mahasiswa, Unrika, Ibnu Sina, Uniba, Poltek. Disini kita tidak membawakan nama kampus melainkan membawakan eksternal saja yaitu dari MII, HIMMI, GEMA Kepri dan lainya ini semua dari kampus tutur Tengku.
Adapun jumlah yang tergabung dalam deklarasi damai lebih kurang sekitar 40 orang, harapanya dengan deklarasi ini di buat mudah – mudah bangsa Indonesia khususnya masyarakat Batam sadar dengan gerakan ini, artinya gerakan ini tidak perlu di lakukan (people power), dan akhir tujuan kita ini menjaga Indonesia aman dan damai.
Sebagai penutup Tongku Apriel pimpin deklarasi bersama Gema Kepri menyatakan sikap, ” Menolak People Power yang bertujuan untuk mendetimasi hasil pemilu 17 April, 2019, kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kota Batam untuk tidak ikut serta gerakan people power 22 Mei nanti karena akan berdampak perpecahan terhadap negara kesatuan Republik Indonesia maka dari itu mari bersama – sama menjaga kerukunan kedamaian dan kondusifitas negara Indonesia tercinta. NKRI harga mati.
Reporter Liputan :
Team Batam
Batam,Cakrabuana News — Hal ini,Ketua Gema (Gerakan Mahasiswa) Kepri Tongku Apriel Hasibuan, dalam kegiatan menolak gerakan people power pada tanggal 22 Mei, 2019 dalam deklarasi bersama mahasiswa, bertempat di Hotel Planet, Minggu (19/5/19) malam.
Dalam deklarasi damai yang di lakukan oleh Gema sebelumnya kegiatan ini memberikan ta’jil di lampu merah depan Hotel Planet, kepada pengendara mobil dan sepeda motor. Selanjutnya buka puasa bersama pengurus bersama anggota Gema di Lestoran Hotel Planet lantai dasar dan di lanjutkan Shalat Maghrib berjamaah.
Deklarasi ini di lakukan jelas Apriel bertujuan untuk Indonesia damai, dalam hal ini ada sesuatu kegiatan yang di lakukan oleh masyarakat pada tanggal 22 Mei, yang akan datang untuk people power.
Kehadiran Gema disini untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak ikut dan berpartisipasi terhadap kegiatan tersebut di Karenakan ada kekhawatiran kita, (Gema) terjadinya perpecahan sesama agama, suku, budaya dan golongan.
Apa bila kawan – kawan untuk melakukan people power menurut Apriel kan sudah di lakukan 17 April, 2019 yang lalu, kalau di tanggal 22 Mei ini bukan tidak perlu jelas Apriel tetapi semua ini kita serahkan saja kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum) justru kehadiran Gema disini untuk mengajak seluruh mahasiswa, masyarakat untuk berpartisipasi menjaga kerukunan umat beragama, berbudaya, berbangsa dan kedamaian Indonesia.
Deklarasi damai ini di ikuti beberapa elemen di antaranya perwakilan – perwakilan dari mahasiswa, Unrika, Ibnu Sina, Uniba, Poltek. Disini kita tidak membawakan nama kampus melainkan membawakan eksternal saja yaitu dari MII, HIMMI, GEMA Kepri dan lainya ini semua dari kampus tutur Tengku.
Adapun jumlah yang tergabung dalam deklarasi damai lebih kurang sekitar 40 orang, harapanya dengan deklarasi ini di buat mudah – mudah bangsa Indonesia khususnya masyarakat Batam sadar dengan gerakan ini, artinya gerakan ini tidak perlu di lakukan (people power), dan akhir tujuan kita ini menjaga Indonesia aman dan damai.
Sebagai penutup Tongku Apriel pimpin deklarasi bersama Gema Kepri menyatakan sikap, ” Menolak People Power yang bertujuan untuk mendetimasi hasil pemilu 17 April, 2019, kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kota Batam untuk tidak ikut serta gerakan people power 22 Mei nanti karena akan berdampak perpecahan terhadap negara kesatuan Republik Indonesia maka dari itu mari bersama – sama menjaga kerukunan kedamaian dan kondusifitas negara Indonesia tercinta. NKRI harga mati.
Reporter Liputan :
Team Batam
Comments
Post a Comment