Dana Desa Rentan Korupsi Warga Kepulauan Beberkan Dugaan Penyelewengan
Berita Korupsi
Sumenep, Cakrabuana News : Penyerapan dana desa yang terus menigkat setiap tahun menjadi catatan emas bagi pemerintah. Pasalnya, muncul anggapan serapan anggaran yang tinggi tentunya menumbuhkan kesejahteraan dan perekonomian pedesaan.
Namun demikian, dana desa rentan korupsi. Berdasarkan pantauan dan penelitian Cakrabuana dan Pelopor sepanjang 2018 di Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur. Bila melihat pemetaan yang semakin membuat miris, anggaran desa di kepulauan menempati peringkat pertama kuat dugaan korupsi.
Sebagai aktor pelaku korupsi dana desa umumnya ialah kepala desa, dengan berbagai bentuk korupsi yang terjadi. Lemahnya warga dan perangkat desa memantau aliran dana desa, berakibatla penggunaan dana desa kurang optimal dan tidak bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Di Kepulauan Kangean ada catatan merah perihal dana desa tepatnya di Desa Kangayan Sumenep Jawa Timur.
Untuk memerangi dugaan kasus korupsi. Salah satu Warga Kepulauan Kangean, sebut saja namanya Pak Made, Pak Made beberkan dugaan penyelewengan "Dana desa di Desa Kangayan Kecamatan Kangayan rawan dikorupsi kepala Desa kesannya tidak transparan kepada warga setempat", jelasnya Made di Pelabuhan Kalianget, Jum'at (19/07/2019).
Di tempat yang sama. Made mengurai dengan jelas titik - titik yang rawan dugaan dikorupsi "Kuat dugaan saya pak, penyelewengan mencakup tiga sub sektor, yakni Anggaran Dana Desa, Dana Desa dan proyek infrastruktur lainya 2018 tahun lalu, namun belum disentuh oleh APH padahal sudah di beritakan melalui media sosial", pungkasnya Made.
Tim Investigasi media ini dan media pelopor dilanjutkan konfirmasi kepada Kepala Desa Kangayan, Arsan, walaupun melalui WatsApp nya namun Arsan tidak menjawab konfirmasi beberapa Item kegiatan di desanya, Jum'at (26/07/2019).
Ahirnya Warga Kepulauan Kangean bersama Tim Investigasi dapat menyimpulakan dugaan penyelewengan tersebut resmi dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Sumenep perlunya untuk ditelaah, harapan besar kami ada kejelasannya kepada masyarakat.
Reporter Liputan :
Ridhawi/Tim
Sumenep, Cakrabuana News : Penyerapan dana desa yang terus menigkat setiap tahun menjadi catatan emas bagi pemerintah. Pasalnya, muncul anggapan serapan anggaran yang tinggi tentunya menumbuhkan kesejahteraan dan perekonomian pedesaan.
Namun demikian, dana desa rentan korupsi. Berdasarkan pantauan dan penelitian Cakrabuana dan Pelopor sepanjang 2018 di Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur. Bila melihat pemetaan yang semakin membuat miris, anggaran desa di kepulauan menempati peringkat pertama kuat dugaan korupsi.
Sebagai aktor pelaku korupsi dana desa umumnya ialah kepala desa, dengan berbagai bentuk korupsi yang terjadi. Lemahnya warga dan perangkat desa memantau aliran dana desa, berakibatla penggunaan dana desa kurang optimal dan tidak bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Di Kepulauan Kangean ada catatan merah perihal dana desa tepatnya di Desa Kangayan Sumenep Jawa Timur.
Untuk memerangi dugaan kasus korupsi. Salah satu Warga Kepulauan Kangean, sebut saja namanya Pak Made, Pak Made beberkan dugaan penyelewengan "Dana desa di Desa Kangayan Kecamatan Kangayan rawan dikorupsi kepala Desa kesannya tidak transparan kepada warga setempat", jelasnya Made di Pelabuhan Kalianget, Jum'at (19/07/2019).
Di tempat yang sama. Made mengurai dengan jelas titik - titik yang rawan dugaan dikorupsi "Kuat dugaan saya pak, penyelewengan mencakup tiga sub sektor, yakni Anggaran Dana Desa, Dana Desa dan proyek infrastruktur lainya 2018 tahun lalu, namun belum disentuh oleh APH padahal sudah di beritakan melalui media sosial", pungkasnya Made.
Tim Investigasi media ini dan media pelopor dilanjutkan konfirmasi kepada Kepala Desa Kangayan, Arsan, walaupun melalui WatsApp nya namun Arsan tidak menjawab konfirmasi beberapa Item kegiatan di desanya, Jum'at (26/07/2019).
Ahirnya Warga Kepulauan Kangean bersama Tim Investigasi dapat menyimpulakan dugaan penyelewengan tersebut resmi dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Sumenep perlunya untuk ditelaah, harapan besar kami ada kejelasannya kepada masyarakat.
Reporter Liputan :
Ridhawi/Tim
Comments
Post a Comment