Kabid BPBD Arogan Terhadap Wartawan
Berita Peristiwa
Sumenep, Cakrabuana News : Tim Pemburu Fakta Selasa Tanggal 30 April 2019 sekira pukul 12.00 siang, bersurat konfirmasi terkait pemberian bantuan sosial pasca bencana kekeringan yang diberikan kepada 40 Desa di Kabupaten Sumenep pada 2014 tahun silam.
Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2013, bantuan sosial tersebut kepada 40 Desa di Kabupaten Sumenep bersumber dari APBN-P Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp 70 juta per-Desa melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep dalam pengawasan Dinas Peternakan Sumenep untuk memantau perkembangan 40 Desa / Pokmas dalam merealisasikan kegiatan tersebut.
Ironisnya, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Sumenep terkesan tidak senang kedatangan awak media (Tim Pemburu Fakta) mengantarkan surat konfirmasi, untuk investigasi mamfaatnya dana APBN-P 2014 untuk bantuan pengadaan sapi, pembuatan kandang, pakan dan obat obatan dan pertanyakan seperti apa keadaan yang sebenarnya di 40 Desa / Pokmas saat ini.
Menanggapi Hal diatas, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Sumenep, Sutrisno menyampaikan kepada kami dalam percakapan Selasa 30 April 2014 di ruang tunggu tamu "Mas kalau saya tidak bisa menjawab nunggu saja pimpinan", Ucap Tres. Kami menjawabnya Baik pak kami tunggu.
Kabid dengan gaya arogannya,mengatakan pula dengan cara tidak sopan beliau sambil berjalan dan buang muka terkesan tidak senang ke datangan kami "Mas terkait hal ini sudah diperiksa oleh BPK", Pungkasnya Tres. Kami menjawabnya, "Apakah ada temuan audit BPK hal tersebut" dan selanjutnya terjadilah kami adu mulut dengan beliau yang di saksikan oleh teman - temanya.
Hal ini sangat tidak pantas,seorang jabatan kabid yang seharusnya memberikan contoh baik terhadap wartawan dan para staffnya, melainkan dengan sifat arogannya yang di perlihatkan,alias gaya preman pasar.
Team Pemburu Fakta sudah menyampaikan berulang kali siap menunggu pimpinan sampai datang hari jum'at besok dan kami menanggapi hal terjadinya adu mulut tersebut Kepala Bidang menyampaikan di depan kami "Mas hal ini sudah di audit BPK". Kami artikan ucapan itu salah satu menjawab surat konfirmasi kami, namun kami lanjutkan wawancara selanjutnya beliau bungkam, ahirnya berita ini ditayang apa adanya.
Reporter Liputan :
Biro Sumenep
Ridhawi
Sumenep, Cakrabuana News : Tim Pemburu Fakta Selasa Tanggal 30 April 2019 sekira pukul 12.00 siang, bersurat konfirmasi terkait pemberian bantuan sosial pasca bencana kekeringan yang diberikan kepada 40 Desa di Kabupaten Sumenep pada 2014 tahun silam.
Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2013, bantuan sosial tersebut kepada 40 Desa di Kabupaten Sumenep bersumber dari APBN-P Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp 70 juta per-Desa melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep dalam pengawasan Dinas Peternakan Sumenep untuk memantau perkembangan 40 Desa / Pokmas dalam merealisasikan kegiatan tersebut.
Ironisnya, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Sumenep terkesan tidak senang kedatangan awak media (Tim Pemburu Fakta) mengantarkan surat konfirmasi, untuk investigasi mamfaatnya dana APBN-P 2014 untuk bantuan pengadaan sapi, pembuatan kandang, pakan dan obat obatan dan pertanyakan seperti apa keadaan yang sebenarnya di 40 Desa / Pokmas saat ini.
Menanggapi Hal diatas, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Sumenep, Sutrisno menyampaikan kepada kami dalam percakapan Selasa 30 April 2014 di ruang tunggu tamu "Mas kalau saya tidak bisa menjawab nunggu saja pimpinan", Ucap Tres. Kami menjawabnya Baik pak kami tunggu.
Kabid dengan gaya arogannya,mengatakan pula dengan cara tidak sopan beliau sambil berjalan dan buang muka terkesan tidak senang ke datangan kami "Mas terkait hal ini sudah diperiksa oleh BPK", Pungkasnya Tres. Kami menjawabnya, "Apakah ada temuan audit BPK hal tersebut" dan selanjutnya terjadilah kami adu mulut dengan beliau yang di saksikan oleh teman - temanya.
Hal ini sangat tidak pantas,seorang jabatan kabid yang seharusnya memberikan contoh baik terhadap wartawan dan para staffnya, melainkan dengan sifat arogannya yang di perlihatkan,alias gaya preman pasar.
Team Pemburu Fakta sudah menyampaikan berulang kali siap menunggu pimpinan sampai datang hari jum'at besok dan kami menanggapi hal terjadinya adu mulut tersebut Kepala Bidang menyampaikan di depan kami "Mas hal ini sudah di audit BPK". Kami artikan ucapan itu salah satu menjawab surat konfirmasi kami, namun kami lanjutkan wawancara selanjutnya beliau bungkam, ahirnya berita ini ditayang apa adanya.
Reporter Liputan :
Biro Sumenep
Ridhawi
Comments
Post a Comment