Jumlah Dana Buta Aksara Disdik Sumenep Disoal
Berita Korupsi
Sumenep, Cakrabuana News : Komitmen dan upaya untuk melawan buta aksara terus dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat, sehingga dalam setiap tahun jumlah masyarakat buta aksara bisa berkurang secara berlahan pada tahun 2014, target garapan warga belajar pada dasarnya hanya terdiri dari 3.725 warga, tetapi pemerintah mampu melaksanakan diatas target minimal yang ditetapkan, yaitu 25,350 warga.
Ried beberkan, capaian itu tentu saja menjadi trobosan yang positif dalam menekan jumlah angka buta aksara di Kabupaten Sumenep, karena jumlah tersebut angka capaian mencapai 680.54%.
Keberhasilan dalam menekan buta aksara 1 Kabupaten Sumenep, dalam rentang waktu 2011 - 2015, tidak lepas dari upaya - upaya yang dilakukan pemerintah karena jumlah terobosan pendanaan pemberantasan buta aksara tahun 2011 - 2015 cukup besar.
Ried juga menegaskan, sumber dokumen Disdik Sumenep tahun 2015 diletahui, jumlah dana yang bersumber dari APBD, APBD Jatim dan APBN total sebesar Rp 36,7 Miliar, katanya Ried.
Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Sumenep, H.Rehani, H. Rehani disoal Ried diruangan kerjanya "Bagaimana pemamfaatan dana buta aksara tahun 2011 - 2015 dan seperti apa pelaporannya", ucap Ried.
H. Rehani menyampaikan "Pak saya jadi kabid masi baru dan kabid yang lama sudah meninggal, kalau PPK nya saya tidak tahu, alangka baiknya konfirmasi ke Pak Kadis", terangnya Rehani. Ditempat yang sama Kadis tidak ada di kantor, ahirnya berita ini diturunkan.
Ried menanggapi persoalan ini, angka buta aksara terdapat di sejumlah provinsi, tapi kita mengatakan kepada masyarakat sumenep untuk melek keuangan agar tidak termakan berita bohong. Kini harus menguasai Literasi Sains, Keuangan, Tehnologi, Budaya dan lainnya.
Reporter Liputan :
Ridhawi / Tim
Sumenep, Cakrabuana News : Komitmen dan upaya untuk melawan buta aksara terus dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat, sehingga dalam setiap tahun jumlah masyarakat buta aksara bisa berkurang secara berlahan pada tahun 2014, target garapan warga belajar pada dasarnya hanya terdiri dari 3.725 warga, tetapi pemerintah mampu melaksanakan diatas target minimal yang ditetapkan, yaitu 25,350 warga.
Ried beberkan, capaian itu tentu saja menjadi trobosan yang positif dalam menekan jumlah angka buta aksara di Kabupaten Sumenep, karena jumlah tersebut angka capaian mencapai 680.54%.
Keberhasilan dalam menekan buta aksara 1 Kabupaten Sumenep, dalam rentang waktu 2011 - 2015, tidak lepas dari upaya - upaya yang dilakukan pemerintah karena jumlah terobosan pendanaan pemberantasan buta aksara tahun 2011 - 2015 cukup besar.
Ried juga menegaskan, sumber dokumen Disdik Sumenep tahun 2015 diletahui, jumlah dana yang bersumber dari APBD, APBD Jatim dan APBN total sebesar Rp 36,7 Miliar, katanya Ried.
Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Sumenep, H.Rehani, H. Rehani disoal Ried diruangan kerjanya "Bagaimana pemamfaatan dana buta aksara tahun 2011 - 2015 dan seperti apa pelaporannya", ucap Ried.
H. Rehani menyampaikan "Pak saya jadi kabid masi baru dan kabid yang lama sudah meninggal, kalau PPK nya saya tidak tahu, alangka baiknya konfirmasi ke Pak Kadis", terangnya Rehani. Ditempat yang sama Kadis tidak ada di kantor, ahirnya berita ini diturunkan.
Ried menanggapi persoalan ini, angka buta aksara terdapat di sejumlah provinsi, tapi kita mengatakan kepada masyarakat sumenep untuk melek keuangan agar tidak termakan berita bohong. Kini harus menguasai Literasi Sains, Keuangan, Tehnologi, Budaya dan lainnya.
Reporter Liputan :
Ridhawi / Tim
Comments
Post a Comment