Pekerjaan Proyek tanpa Identitas diduga Senilai Ratusan Juta, Tidak Sesuai RAB
Berita Korupsi
Sumenep,mediacakrabuana News
Jum'at 04/10/19- Pekerjaan proyek pokmas senilai ratusan juta yang berlokasi di Desa Pragaan laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, diduga tidak sesuai RAB.
Pasalnya, pekerjaan proyek tersebut selain pemasangan batu nya tanpa di beri campuran pasir dan semen. (batu kosong), papan informasi juga tidak ada, dari hal tersebut itu sudah melanggar PP NO 54 tahun 2010 dan PP NO 70 tahun 2012.
Menurut keterangan warga sekitar, sejak pertama kali proyek tersebut dikerjakan, sudah banyak menuai protes warga. “Dari pasangan pondasi saja kurang dalam Pak, pekerjaannya sampean lihat sendiri, ini terkikis dari bawah, lama-lama pasti akan ambrol,” ungkapnya.
Beliau menambahkan, harapan warga khususnya pemerintah harus lebih jeli memilih rekanan agar persoalan pekerjaan yang bersumber dari APBD maupun APBN betul-betul bermamfaat untuk kepentingan warga bukan untuk memperkaya kontraktor nakal yang suka untuk memperkaya diri demi keuntungan pribadinya.
“Kabupaten Kami tidak menginginkan proyek yang bergulir dikerjakan asal jadi/asal-asalan seperti yang terjadi saat ini.” Tegas Warga.
Sementara mantan kepala desa (H.imam), saat mau dikonfirmasi oleh awak mediacakrabuananews.blogspot.com beserta salah satu anggota LSM reformasi (M.Sawin), Dengan nada yang kurang mengenakkan, dan tanpa mempersilahkan kami duduk beliau langsung menjawab dengan bahasa daerah (madura), jek amas pokmas, amas pokmas apah. Rakparak pelean.).
"Jangan tanyakan pokmas, pokmas apa, ? Sekarang ini sudah mau hampir pilkades. Sudah ketemu besok. Saya mau ke kondangan. Besok saya pertemukan anda dengan pelaksananya, kalau perlu saya pertemukan dengan anggota Dewan nya. ." Sudah saya mau ke acara kondangan, ketemu besok. "Tutupnya"
Reporter Liputan :
eko.p/rid/tim
Sumenep,mediacakrabuana News
Jum'at 04/10/19- Pekerjaan proyek pokmas senilai ratusan juta yang berlokasi di Desa Pragaan laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, diduga tidak sesuai RAB.
Pasalnya, pekerjaan proyek tersebut selain pemasangan batu nya tanpa di beri campuran pasir dan semen. (batu kosong), papan informasi juga tidak ada, dari hal tersebut itu sudah melanggar PP NO 54 tahun 2010 dan PP NO 70 tahun 2012.
Menurut keterangan warga sekitar, sejak pertama kali proyek tersebut dikerjakan, sudah banyak menuai protes warga. “Dari pasangan pondasi saja kurang dalam Pak, pekerjaannya sampean lihat sendiri, ini terkikis dari bawah, lama-lama pasti akan ambrol,” ungkapnya.
Beliau menambahkan, harapan warga khususnya pemerintah harus lebih jeli memilih rekanan agar persoalan pekerjaan yang bersumber dari APBD maupun APBN betul-betul bermamfaat untuk kepentingan warga bukan untuk memperkaya kontraktor nakal yang suka untuk memperkaya diri demi keuntungan pribadinya.
“Kabupaten Kami tidak menginginkan proyek yang bergulir dikerjakan asal jadi/asal-asalan seperti yang terjadi saat ini.” Tegas Warga.
Sementara mantan kepala desa (H.imam), saat mau dikonfirmasi oleh awak mediacakrabuananews.blogspot.com beserta salah satu anggota LSM reformasi (M.Sawin), Dengan nada yang kurang mengenakkan, dan tanpa mempersilahkan kami duduk beliau langsung menjawab dengan bahasa daerah (madura), jek amas pokmas, amas pokmas apah. Rakparak pelean.).
"Jangan tanyakan pokmas, pokmas apa, ? Sekarang ini sudah mau hampir pilkades. Sudah ketemu besok. Saya mau ke kondangan. Besok saya pertemukan anda dengan pelaksananya, kalau perlu saya pertemukan dengan anggota Dewan nya. ." Sudah saya mau ke acara kondangan, ketemu besok. "Tutupnya"
Reporter Liputan :
eko.p/rid/tim
Comments
Post a Comment