Siswa Kelas 8 SMPN 1 BBC Di Duga Dapatkan Perlakuan Kekerasan Dari Oknum Guru

Berita Kriminal

Purwakarta,Cakrabuana News - Pendidikan merupakan gerbang utama untuk mencari ilmu,agar setelah lulus di sekolah bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya. Selain untuk mendapatkan pengetahuan juga bisa menambah wawasan.

Namun sangat sangat tragis sekali ketika mendengar masih ada saja oknum guru yang memperlakukan anak didiknya dengan cara kekerasan. Seperti yang di alami oleh IM kelas 8 SMP 1 Babakan Cikao.

Selain mendapatkan kekerasan dengan cara pemukulan,IM kelas 8 tersebut juga mendapatkan ancaman dari para oknum guru dengan mengancam tidak akan di berikan nilai serta di duga di ancam tidak naik kelas.

Drs. Haerudin Syam.M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 1 Babakan Cikao Kecamatan Babakan Cikao saat di konfirmasi di kantor nya mengatakan,Solusinya anak nya di suruh datang ke sekolah bersama ibu nya dan insyaallah saya akan menjamin bahwa anak tersebut di pastikan lulus di sekolah SMPN 1 Babakan Cikao. Senin ( 15/04/3
2019 )."

Menurut Dian Rahayu selaku orang tua didik IM saat di konfirmasi di rumahnya mejelaskan. IM itu,anak yang baik menurut saya. Namun kenapa pada saat anak saya IM di kasih soal lantas anak saya mengisi soalnya salah,tiba tiba anak saya IM langsung di pukul pundaknya sama oknum guru yang berinisial Ms sebagai guru Bahasa Indonesia sebanyak dua kali.

Selain itu,anak saya juga IM mendapatkan ancaman tidak akan di berikan nilai dan di ancam tidak akan naik kelas,hal tersebut juga di utarakan oleh oknum guru penjas yakni Ibu YY,jelas Dian.

Timbulnya persoalan tersebut di picu dari adanya pinjaman buku paket dari pihak sekolah untuk belajar,sedangkan satu buku paket tersebut di baca oleh dua orang siswa,nah IM anak saya sendiri tidak pernah di kasih pinjem buku paket itu,jadinya pas ada test soal,anak saya pada saat ngisi soal salah,eh ujung ujungnya malah kena perlakuan kasar dari oknum guru Ms,jelas Dian."

Selain itu,pernyataan yang sangat memukul serta tidak memberikan cermin sama sekali terhadap dunia pendidikan bahwa oknum kepala sekolah terdahulu pernah mengutarakan bahwa jika pada jam pelajaran bahasa indonesia serta pelajaran yang lain nya tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar,maka anak saya IM akan di pindahkan sekolahnya.

Hal tersebut pernah di tuangkan dalam  surat pernyataan yang di suruh oleh oknum Kepala sekolah yang saat ini tugasnya sudah pindah ke sekolah lain."akhirnya berita ini di muat apaadanya.
Reporter Liputan :
Team

Comments

Post a Comment

Popular Posts