Dinas Pangan dan Pertanian Diduga Taman Tajug Gede Cilodong Di Buat Proyek Fiktif
Berita Korupsi
Purwakarta,Cakrabuana News - Pemerintahan Kabupaten Purwakarta dalam Proyek Taman Giri Harja yang digadang-gadangkan menjadi lokasi wisata edukasi, bisa di sebut gagal total.
Pasalnya, tanaman dan sayuran yang ditanam gagal tumbuh. Salah satu contoh seperti, rumput ilalang yang meninggi dan sudah kering pun dibiarkan tumbuh di taman edukasi ini. Membuat pemandangan sekitar berwarna abu-abu dan tidak enak dilihat.
Seperti diketahui, grand opening taman giri harja, beberapa bulan lalu yang diduga dijadikan ajang kampanye terselubung calon legislatif DPR RI, Dedi Mulyadi ini menghabiskan dana sebesar Rp 500 juta.
Diduga keras anggaran sebesar Rp 500 juta dan terciptanya MoU antara Dinas Pendidikan, dan Pangan dan Pertanian, dan pariwisata “dimakan” pejabat Teras. Menurut seorang pekerja, sayuran yang ditanam tidak bisa tumbuh.
Di karenakan, tanahnya jelek dan tidak subur jadi tanaman ga bisa tumbuh. Pihak dinas pun jarang memantau kesini,” ucapnya.
Salah seorang pengunjung Masjid Tajug Gede, Bernama Rosid (45) sangat menyayangkan taman giri harja yang menghabiskan dana sangat besar tidak diurus pihak terkait.
Hal ini dalam Pembangunan taman hanya kamuflase aja. Kami berharap, pemerintah cepat tanggap. Jangan seenaknya membuang uang rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Agus Rachlan Suherlan mengatakan, Rabu (18/9) gagal tumbuh sayuran diakibatkan kemarau panjang.
Lanjutnya,kadis mengatakan ,“Tanya saja ke Giri Harja. Sekarang sudah ditanam sayuran,” ucapnya sambil bergegas pergi sambil meninggalkan awak media.
Di minta pihak kajati segera memproses hal di atas tersebut,akhirnya berita ini di muat apa adanya.
Reporter Liputan :
Ridho/Team
Purwakarta,Cakrabuana News - Pemerintahan Kabupaten Purwakarta dalam Proyek Taman Giri Harja yang digadang-gadangkan menjadi lokasi wisata edukasi, bisa di sebut gagal total.
Pasalnya, tanaman dan sayuran yang ditanam gagal tumbuh. Salah satu contoh seperti, rumput ilalang yang meninggi dan sudah kering pun dibiarkan tumbuh di taman edukasi ini. Membuat pemandangan sekitar berwarna abu-abu dan tidak enak dilihat.
Seperti diketahui, grand opening taman giri harja, beberapa bulan lalu yang diduga dijadikan ajang kampanye terselubung calon legislatif DPR RI, Dedi Mulyadi ini menghabiskan dana sebesar Rp 500 juta.
Diduga keras anggaran sebesar Rp 500 juta dan terciptanya MoU antara Dinas Pendidikan, dan Pangan dan Pertanian, dan pariwisata “dimakan” pejabat Teras. Menurut seorang pekerja, sayuran yang ditanam tidak bisa tumbuh.
Di karenakan, tanahnya jelek dan tidak subur jadi tanaman ga bisa tumbuh. Pihak dinas pun jarang memantau kesini,” ucapnya.
Salah seorang pengunjung Masjid Tajug Gede, Bernama Rosid (45) sangat menyayangkan taman giri harja yang menghabiskan dana sangat besar tidak diurus pihak terkait.
Hal ini dalam Pembangunan taman hanya kamuflase aja. Kami berharap, pemerintah cepat tanggap. Jangan seenaknya membuang uang rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Agus Rachlan Suherlan mengatakan, Rabu (18/9) gagal tumbuh sayuran diakibatkan kemarau panjang.
Lanjutnya,kadis mengatakan ,“Tanya saja ke Giri Harja. Sekarang sudah ditanam sayuran,” ucapnya sambil bergegas pergi sambil meninggalkan awak media.
Di minta pihak kajati segera memproses hal di atas tersebut,akhirnya berita ini di muat apa adanya.
Reporter Liputan :
Ridho/Team
Comments
Post a Comment